Skip to main content

PENYAKSIANKU!"

PENYAKSIANKU!
ASYAHADUALLA ILAAHA ILLALLAHUU..
ini merupakan syahadat tauhid atau hakekat ketuhanan diriku yaitu diri bathin-Ku (Rohani),
WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAHUU.
ini merupakan syahadat rasul atau hakekat kerasulan diriku yaitu diri zahir-Ku (Jasmani)
"KEJADIAN MANUSIA ADALAH SATU-SATUNYA KEJADIAN YANG PALING RAPI"
(QS.Attin-4)
"KEMULIAAN MANUSIA KARENA MANUSIALAH YANG SANGGUP MENANGGUNG RAHASIA ALLAH"
(QS.Al-Ahzab 72)
Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita mengucapkan
"ASYAHADUALLA ILAAHA ILLALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAHU"
Yang berarti aku bersaksi dengan diriku sendiri bahwa tiada yang nyata pada diriku sendiri hanya Allah Semata, dengan tubuh zahirku sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan aku akan menjaganya buat selama-lamanya
"ASYAHADUALLA ILAAHA ILLALLAH WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH"
Yang berarti aku bersaksi dengan diriku sendiri bahwa tiada yang nyata pada diriku sendiri hanya Allah Semata, dengan tubuh zahirku sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan aku akan menjaganya buat selama-lamanya
Catatan : Jumlah dalam kalimat tauhid itu ada 24 huruf Hal ini mengisyaratkan kehidupan manusia adalah 24 jam sehari semalam,
"LAILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD RASULLULLAHU"
itu adalah kesempurnaan diri yakni ke-Esa-an pada diriku yaitu pada keluar masuknya Nafas (shalatul daim)
LAA : Tidak ada lagi
ILLA-HA : Tetapi hanya
ILLA-HU : Tidak lain Nafsi
Melainkan Wujud kebesaranku semata mata
Semoga bermanfaat....
Assalamualaikum
Salam Rahayu

Diri bathin-ku (rohani) adalah sebenar-benarnya diriku yang akan menyatakan RAHASIA Allah, Untuk menyatakan diri Rahasia Allah tersebut adalah dengan diri zahirku
Sedangkan, Kata Muhammad pada syahadat Rasul mengandung arti yaitu diri zahirku yang menanggung rahasia Allah
"MASYA ALLAH, SEMOGA ALLAH MENJADIKAN AKU-Ku, AKU-Engkau, AKU-Kami, AKU-Kita Semua, AKUNYA ORANG MUKMIN YANG SEBENARNYA"

Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan