Skip to main content

MAKSUD DZIKIR KALIMAH HU ALLAH


MAKSUD DZIKIR KALIMAH HU ALLAH

Kalimat HU Yang Masuk Ketika Menarik Nafas kedalam rongga mulut dan Kalimat Ini Akan Menyebar Keseluruh Tubuh melalui kehalusan serta kelembutan Nafas yang menjadi Tanda Kehidupan Bagi Diri Dzat kita Yang Abadi

Kalimat ALLAH Yang Keluar Ketika Menghembuskan Nafas Dari Rongga Tubuh, Ini Sebagai Tanda Pengakuan Diri Dzat kita Yang Abadi

Setiap Nafas Yang Masuk Akan Berdzikir Menyebut Dirinya HU, Tidak Perduli Dalam Keadaan Jaga, lupa, atau tidur, Selama Nafas Itu Masuk Kedalam Rongga Selama Itu Pula Ia Menyebut Dirinya HU Artinya Diri Dzat Tuhan Yang Bersifat dengan Sifat Kesempurnaan, Jadi Setiap Nafas Yang Keluar dari Mulut Maupun hidung Akan Menyebut Dirinya HU ALLAH

Jika Di Terjemahkan lafaz HU ALLAH Ini Akan Bermakna AKU ALLAH bermakna AKU YANG ADA. Kalimat Ini Tidak di sebut. Selama Nafas Keluar Masuk Selama Itu Pula Ia Berzikir Dengan Sendirinya, Zikir Ini Yang Menjadi Hakikat Diri kita Yang Sebenarnya

AKU Ini Adalah ALLAH, Karena Hanya AKU Yang Ada, Semua Yang ENGKAU Sebut Makhluk Hanyalah BayanganKu Belaka, Bukan Pada Yang Sebenarnya

Setiap Bayangan Akan Kembali Kepada Wujud Aslinya, Wujud Asli Engkau Adalah Allah, Semua Yang Ada di Alam Jagad Raya Ini Akan hancur, Yang Tinggal hanya Wujud Allah Saja,
firman Allah di dalam Qur'an-Nya :
"Semua Yang Ada di Bumi Itu Akan Binasa, Dan Tetap Kekal Dzat Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan"

AKU ALLAH Ini Bukanlah Pengakuan Dirinya Makhluk, Namun Pengakuan Yang Timbul Dari Diri Dzat-ku Sendiri, Itulah Yang Dimaksud Dengan Kalimah HU ALLAH....

Semoga bermanfaat...
Assalamualaikum



Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan