Skip to main content

NAMA ALLAH PADA TUBUH

NAMA ALLAH PADA TUBUH
KENYATAANNYA ADA PADA KALIMAH JARI

- PERTAMA kelingking huruf ALIF
- KEDUA jari manis yaitu huruf LAM AWAL
- KETIGA jari tengah yaitu huruf LAM AKHIR
- KEEMPAT Telunjuk dan ibu jari yaitu huruf HA
Itulah EMPAT huruf ALLAH pada tubuh Diperlukan saat kita memakai Istinja batin
"PANDANG TANGAN KITA YANG KIRI HURUF ALLAH UNTUK MENSUCIKAN"

NAMA ALLAH DALAM DIRI:
- ALIF = Angin yaitu nafas, yang Gaib dan Qadim (Alifullah) yang LAISA
- LAM AWAL = Air yaitu air liur, sewaktu naik nafas terasa bagi kita liur.
- LAM AKHIR = Api yaitu darah, saat kita mesrakan lebur darah menjadi Nur.
- HA = Bumi yaitu hawa dan rasa, tajjalinya Nur Muhammad SAW.

Nama nabi kita Muhammad SAW yang di dalam diri atau yang meliputi seluruh tubuh kita adalah sewaktu kita mesrakan.
Adapun Nafas bernama yang Hidup (Hayyun = Dzat hayat)
Bagi kita nafas itu adalah yang keluar masuk namanya Angin yang hanya dapat di rasa saja.

- Mim awal = air liur
- Ha = darah
- Mim akhir = rasa disitulah Alam Sagir dan Kabir inilah maksudnya kepala memandang kebawah melihat ulu hati (menilik).
- Dal = huruf bumi berdzahir diri kita jua
Itulah Hakekat yang HAQ bertubuh Nur dzahir dan batin.
Karena isyarat nyatanya adalah :
- Huruf Mim awal = Kepala, dzahir sifat ma'ani bagi kita sifat yang tujuh.
- Huruf Ha = Tubuh dan kedua tangan kita, itulah isyarat dzahir berdiri sembahyang.
- Huruf Mim akhir = pinggang kita. Huruf Dal = kaki kta.

Assalamualaik

Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan