Skip to main content

"MEMAHAMI FAEDAH SEMBAHYANG"

"MEMAHAMI FAEDAH SEMBAHYANG"
KESATU: Faedah sembahyang ahli taqwa ini adalah untuk mencuci nafsu, karena daripada nafsulah perbuatan fasik dan mungkar itu terjadi, oleh karena itu :
1. Sembahyang Subuh untuk mencuci nafsu Ammarah
2. Sembahyang Zuhur untuk mencuci nafsu Lawamah
3. Sembahyang Ashar untuk mencuci nafsu Sawiah
4. Sembahyang Maghrib untuk mencuci nafsu Muthmainah
5. Sembahyang Isya' untuk menyempurnakan nafsu Takmaninah

KEDUA". Sembahyang itu adalah fardhu lagi wajib, fardhu karena sampai waktu hendaklah dilaksanakan tanpa qadha, sampai masanya hendaklah dilaksanakan, melaksanakan sembahyang dengan segala rukunnya adalah wajib kecuali uzur syari.
KETIGA". Setiap orang bertaqwa hendaklah juga bersembahyang daim karena siapa yang tidak sembahyang daim ia lebih hina daripada anjing dan babi dan pahala sembahyang daim 150,000 setiap hari.
Adapun rahasia rukun 13 sembahyang itu ialah:
1. Niat itu tubuh didalam dunia dan akhirat
2. Qiam itu pelita didalam kubur
3. Takbiratul Ihram itu meluaskan tempat didalam kubur
4. Al-Fatihah itu pakaian didalam kubur
5. Ruku' itu permaidani didalam kubur
6. Iktidal itu memberatkan timbangan dari kesalahan ketika menghadap Tuhan
7 . Sujud itu mempercepatkan apabila melalui titi Siratulmustaqim.
8. Duduk diantara dua sujud itu payung di Padang Mahsyar
9. Tahyat awal itu kenderaan di Padang Mahsyar
10. Tahyat akhir itu menjawab pertanyaan Mungkar Nangkir
11. Selawat itu bertemu dengan Nabi Muhammad SAW
12. Salam itu membuka pintu syurga
13. Tertib itu menemukan Khalikul Alam di syurga Berarti setiap perbuatan kita didalam sembahyang itu adalah dinilai oleh Allah SWT dan ditentukan ganjarannya didunia dan akhirat, InsyaAllah.

KEEMPAT". Rahasia niat itu menjamin seseorang itu berlaku ikhlas terhadap Tuhan dan membolehkannya mendapat ganjaran kepada 13 rukun sembahyang tanpa niat ia tiada mendapat apa-apa faedah dan niat itu menunjukkan kesadaran seseorang itu sebagai hamba kepada Tuhan karena itu semasa menjelmanya niat tidak boleh:
Hajis - artinya tergerak hati karena sesuatu faedah
Khatir - terlintas hati kepada tujuan yang berganda
Waham - artinya was-was lemah ilmu dan iman
(tiga perkara diatas adalah kerja syaitan)

Berniat wajib:
Huzur - artinya tetap Roh artinya sebagai menunaikan janji (Alam Roh)
Azam - cita-cita yang putus (Sadar tanggung jawab)
Duhul - artinya sedia tiada halangan
Kasad - artinya hajat (Menunaikan Amanah)

Adapun niat itu tiada berhuruf, tiada berupa dan tiada bersuara. Ia merupakan kerja hati (Ruhul Yaqazah) dan niat itu meliputi kepada mesra seluruh badan diluar dan dalam.
Didalam niat itu..
Munajat empat perkara niat ini menjadi satu dan niat itu pulang :
-Tabdal kepada hakikat dan hakikat itu pulang kepada ma'rifat.

Miraj Empat perkara niat ini menjadi satu dan niat itu pulang kepada hakikat dan hakikat itu pulang kepada maarifat. Ini berarti tatkala Takbiratul ihram itu nyawa mesrakan dengan jasad dan hancurkan jadi demikian, artinya hapuskan dan lengkapkan perbuatan hamba itu didalam Af'al Allah, didalam Sifat Allah, karamkan Dzat hamba kepada Dzat Allah, maka yang tinggal ialah Dzat Allah, Sifat Allah dan Af'al Allah. Karena itu tiada Dzat kita (Insan), sifat kita(Ruhul Yaqazah) dan Af'al kita (jasad), hapuskan niat itu kepadanya, pulangkan kepada Adam yang sedia, barulah angkat takbir Allahu Akbar maksudnya yang Maujud hanya kerja Allah tidak ada kita.
Pada Allahu Akbar itu berlakulah tawakal, yaitu serahkan kelakuan diri kepada kelakuan Allah (Af'al Allah).

Berlaku Tabdal serah diri dan hapuskan kelakuan hamba kedalam keadaan hak Allah.
Berlaku Miraj yakni berpindah naik ketempat yang tinggi untuk mengembalikan amanah kepada yang tinggi untuk mengembalikan amanah kepada yang punya amanah.
Berlaku munajat serahkan kepada hanya kerja Dia dinamakan Khasul Khas dan kalam itu menjadi Mutakallimun.

KELIMA: Adapun kunci sembahyang itu Takbiratul ihram, dan anak kunci sembahyang itu noktah ghaib La ta'ayun dan noktah Insan Ta'ayun awal.
KEENAM: Sembahyang itu Salam Zaman. Semasa melakukan solat itu tidak boleh bid'ah, Apat, syirik.
KETUJUH: Didalam mmelakukan Takbiratul ihram itu hendaklah masuk pintu Tauhid dan niat didalam musyahadah Dzat Allah, artinya segala tubuh, anggota perasaan, pikirkan bulat menjadi satu menghadap Tuhan.
(kerja buat Dzat dan Asma)

KEDELAPAN: Maka usalli itu adalah Dzat wajibul wujud yang menggerakkan amal daripada niat sampai tertib mengikut susunan daripada awal dan akhir, daripada asal dan usulnya...
1. Asal Allah daripada Dzat
2. Usul Allah daripada Sifat
3. Asal kita daripada Nyawa
4. Usul kita adalah hati

KESEMBILAN: Adapun maksud fardhu itu ialah menentukan istana nyawa kita yang bernama Qolbun mukminin, tempat tilik Allah akan perbuatan hambaNya yang berasaskan niat.
SEPULUH: Adapun maksud raka'at itu ialah gerak, qiam, sujud, duduk diantara dua sujud dan Iktidal.
SEBELAS: Adapun usalli itu dinamakan kebangkitan hati yang di sebut inbi’atul qolbi dan bukan hadiksunnafsi atau cerita hati.
Semoga bermanfaat...
Assalamualaikum
Salam Rahayu


Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan