Skip to main content

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA
HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan
CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI.

-Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya...
-Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul...
-Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri...
-Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang...

Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit
Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA"

Kemudian engkau akan melihat dari cakrawala AKAL ILAAHI, matahari pengetahuan sedang terbit, ini adalah matahari pribadimu, karna engkau adalah orang terpilih yang ALLAH bimbing diatas jalan yang benar, bukan orang yang DIA biarkan dalam kebodohan dan ketakutan..
Akhirnya buhul(simpul) akan disatukan sesuai dengan perumpamaan-perumpamaan yang ALLAH peruntukan bagi manusia, ALLAH MAHA MENGETAHUI SEGALA SESUATU, dan selubung (hijab) akan tersingkap dan kulit tidak lagi menutupi wajah..
Semua ini akan dimulai apabila CERMIN HATI mu telah bersih, CAHAYA RAHASIA-RAHASIA ILAAHI akan jatuh diatas CERMIN HATI mu kapan saja engkau mau dan meminta kepada-NYA dari-NYA dan bersama-NYA...
Maka mulailah bersihkan HATI mu, gosoklah dengan sungguh-sungguh agar semua kotoran yg melekat yang menutupi CERMIN HATI mu dapat terangkat, hingga CERMIN HATI mu kembali mengkilap, maka akan kau saksikan tanpa penghalang, betapa MAHA AGUNG-NYA KEINDAHAN WAJAH-NYA...
Bersihkanlah dengan PERTOUBATAN mu, gosoklah agar mengkilap dengan AMALIYAH NAWAFIIL mu yang TERBIMBING secara ISTIQOMAH. tanpa kesungguhan upaya keras maka kotoran-kotoran yang melekat akibat DUNIAWIYAH mu dan KEMANUSIAAN mu, akan sulit kau bersihkan...
YA ALLAH YA TUHANKU..
YANG MAHA KUASA MAHA KEHENDAK
KAMI MOHON AMPUNILAH DOSA SIFAT PERILAKU PERILAKU KUASA KEHENDAK, KALAM SUARA PENGUCAP, AKAL FIKIRAN HIDUP KAMI ATAS KEHENDAK ENGKAU SELAMANYA.......AAMIIN YA ALLAHU YA ROBBAL ALAMIIN...

Asalamualaikum...

Comments

Popular posts from this blog

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan