Skip to main content

DZIKIR NAFAS


DZIKIR NAFAS
Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw..
Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan

Rasulullah SAW bersabda :
"Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama"
(HR. Al-Bukhari)

Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT,
"Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23)

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan :
"Andaikan malaikat dan jasmani memaksa masuk ke alam ini (Alam Lahut) yakni segala sesuatu selain Ruh Al-Qudsi, maka keduanya pasti akan terbakar"

Hadis Qudsi :
"Seandainya dibuka kesucian wajah-Ku yang Mulia maka pastilah terbakar segala sesuatu sejauh 'Mata-Ku' memandang".
(HR. Muslim)

Sebagaimana juga yang diungkapkan Jibril AS :
"Andaikan Aku Mendekat, Pastilah Aku Terbakar"

- Barang Siapa Mengenal Dirinya, Maka Dia Akan Mengenal Sifatnya,
- Barang Siapa Mengenal Sifatnya, Maka Dia Akan Mengenal Nafasnya,
- Barang Siapa Mengenal Nafasnya, Maka Dia Akan Mengenal Hatinya,
- Dan Barang Siapa Mengenal Hatinya, Maka Dia Akan Mengenal Rasanya,
- Dan Barang Siapa Mengenal Rasanya, Maka Dia Akan Mengenal Rahasianya

Arifbillah selalu berkata tentang "RAHASIA" rahasia itu ialah AKAL, AKAL itu adalah DIRI, Pada DIRI itulah bermula Segala-Galanya.
DIRI itulah Yang Mengenal Allah, DIRI itulah Yang Ingat, Yang Takut, Yang Harap, Yang Taat, Yang Ikhlas, Yang Cinta, Yang Rindu.
Tapi Diri itu jugalah Yang Lupa, Yang Jahil, Yang Ingkar, Yang Zalim, Yang Riya, Yang Ujub!

Silatun adalah istilah lain dari "Sambung Rahsa" dengan Allah. Ada banyak cara untuk melatih sambung rahsa ini, namun ada satu cara yang saya kira cukup simpel dan efektif. Yakni Silatun / Sambung Rahsa dengan metode "Dzikir Nafas"

Metode ini sangat simpel untuk segala lini masyarakat, baik yang awam spiritual atau yang pengalaman, atau yang sudah cukup lama berjalan dalam wilayah suluk.

Caranya Cukup Mudah......
Ada Tiga Langkah minimal yang musti kita pelajari dan kita praktikkan dengan istiqomah secara terus menerus...

Cara yang Pertama Duduk Rileks dengan posisi punggung tegak. Lalu amati nafas yang keluar masuk, kemudian ikuti gerak nafas.....
Hanya perhatikan dan ikuti, jangan mengatur nafas. Biarkan nafas keluar masuk dengan bebas.
Sangat mudah bukan .....?

Semoga bermanfaat...
Assalamualaikum

Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid