Skip to main content

*Merawat Jiwa Yang KOSONG*


*Merawat Jiwa Yang KOSONG*
Bagaimana cara untuk mengisi jiwa yang kosong? Ketahuilah setiap penyakit ada penawarnya, Insyaallah. Jiwa yang kosong boleh diubati apabila kita melakukan perkara yang sudah diajar di dalam Islam seperti;

#1- Niat Ikhlas Kerana Allah
*Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Sesungguhnya bumiKu adalah luas (untuk kamu bebas beribadat); oleh itu, (di mana sahaja kamu dapat berbuat demikian) maka hendaklah kamu ikhlaskan ibadat kamu kepadaKu.”Surah Al-Ankabut: 56*
Ikhlaskan hati kerana Allah. Dilakukan segala perkerjaan adalah kerana Allah bukan kerana manusia. Dihina, dikutuk, dan diuji tidak merasa kecewa. Jiwa kosong menjelma kerana niat bukan kerana Allah.

2- Perbanyakkan Beristighfar
*Dan Dia lah Tuhan yang menerima taubat dari hamba-hambaNya (yang bertaubat) serta memaafkan kejahatan-kejahatan (yang mereka lakukan); dan Ia mengetahui akan apa yang kamu semua kerjakan.”Surah Ash-Shura: 25*
Daripada Abdullah bin Mas’ud R.A., Nabi S.A.W bersabda;
*“Penyesalan adalah taubat.”Riwayat Ibn Majah*
Beristighfar itu kita memohon keampunan daripada Allah S.W.T. Memohon segala kesilapan dan dosa dimaafkan oleh Allah S.W.T. Beristighfar perlu ada rasa dan hadir di lubuk hati (sirr). Mulut berbicara, hati mengakuinya dan perbuatan perlu meninggalkan dosa lalu.

#3- Tinggalkan Maksiat
*Dan sesiapa yang melakukan kejahatan atau menganiaya dirinya sendiri (dengan melakukan maksiat) kemudian ia memohon ampun kepada Allah, nescaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” Surah An-Nisa’: 110*
Maksiat adalah racun kepada kehidupan. Sifat maksiat memang manis (bagi jiwa yang dalam kekosongan) tetapi manisnya hanya seketika.

#4- Menuntut Ilmu Agama (FARDHU AIN)
*Dan juga supaya orang-orang yang beroleh ilmu mengetahui bahawa ayat-ayat keterangan itu benar dari Tuhanmu, lalu mereka beriman kepadanya, sehingga tunduk taatlah hati mereka mematuhinya; dan sesungguhnya Allah sentiasa memimpin orang-orang yang beriman ke jalan yang lurus.”Surah Al-Hajj: 54*
Orang berilmu dan orang tidak berilmu bezanya jauh sekali. Orang berilmu boleh membezakan mana yang salah dan mana yang betul mana yang haq dan yang bathil.
Jiwa yang kosong dapat dirawat dengan menuntut ilmu agama. Pelajarilah dari guru yang benar. Amalkan apa yang diketahui dan dipelajari. Insyaallah, Allah permudahkan segala urusan untuk memperbaiki jiwa. Daripada Mu’awiyah bin Abu Sufyan R.A., Nabi S.A.W bersabda ;
*“Siapa yang Allah mahukan kebaikan padanya, nescaya Allah memberikan kefahaman agama kepadanya.” Riwayat al-Bukhari dan Muslim*

#5- Mentadabur al-Quran
*Orang-orang yang Kami berikan Kitab kepada mereka, sedang mereka membacanya dengan sebenar-benar bacaan (tidak mengubah dan memutarkan maksudnya), mereka itulah orang-orang yang beriman kepadanya; dan sesiapa yang mengingkarinya maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” Surah Al-Baqarah:121*
Al-Quran adalah panduan kehidupan. Memberi panduan ke arah kebenaran dan menghalang daripada melakukan kejahatan.
Dalam al-Quran pelbagai kisah para Nabi terdahulu, kisah umat yang diazab Allah, peringatan, nasihat dan pelbagai pengisian rohani yang baik untuk jiwa yang kosong.
Membaca sahaja tidak memadai, kita perlu fahami isi yang ingin disampaikan dan amalkan suruhan Allah yang tercatat di dalamnya. Insyaallah, jiwa tidak kosong malah jiwa terasa tenang.

#6- Beristiqamah Dalam Melakukan Kebaikan
Daripada Aisyah R.H.A., Nabi S.A.W bersabda ;
*Wahai manusia lakukanlah amalan mengikut keupayaan kamu. Sesungguhnya Allah tidak jemu sehinggalah kamu jemu. Amalan yang paling Allah sukai ialah amalan yang berterusan walaupun sedikit.”Riwayat al-Bukhari dan Muslim*
Beristiqamahlah melakukan kebaikan walaupun sedikit. Apa itu istiqamah? Istiqamah itu maknanya dilakukan secara berterusan. Amalan baik walaupun kecil dilakukan berterusan lebih Allah sukai daripada amalan baik yang dilakukan banyak namun tidak konsisten.
Allah tidak memandang kuantiti tetapi kualiti. Setiap kita boleh sahaja memilih amalan apa yang sesuai dan mampu kita lakukan. Contoh, berzikir setiap hari untuk menyucikan hati.

*Dan Ia memperkenankan doa permohonan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, dan Ia menambahi mereka dari limpah kurniaNya (selain dari yang mereka pohonkan). Dan (sebaliknya) orang-orang yang kafir, disediakan bagi mereka azab seksa yang seberat-beratnya.”Surah Ash-Shura: 26*
Berdoa kepada Allah agar diberi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Dan mintalah kepada Allah dengan bersabar dan penuh kekhusyukan.
Kita sebagai hamba pasti ada masa jatuh dan masa bangunnya. Jadi berdoalah memohon pertolongan kepadaNya. Allah sentiasa menanti doa kita. Hanya kita yang melupakanNya. Pada jiwa yang kosong, rawatlah dengan memohon doa.
Bermunajat dan berdoa dengan setulus hati. Kebahagiaan pasti akan menghampiri. Terasa nikmatnya doa pada Ilahi.


Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan