Skip to main content

PERJALANAN RASA MENUJU KEPADA TUHAN

PERJALANAN RASA MENUJU KEPADA TUHAN
"SHOLATLAH ENGKAU DENGAN TAAT, SEHINGGA ORANG DISEKELILINGMU TIDAK TAHU BAHWA ENGKAU TELAH SHOLAT"

Maka disini aku mencoba untuk memberi sedikit pendapat tentang makna sholat itu sendiri
Bumi dan Langit ini terdiri dari Empat Unsur Yaitu Api, Angin, Air dan Tanah yang diciptakan dari Nur Muhammad (Cahaya Allah) dan bagaimanapun juga ke Empat Unsur itu tidak lah kekal dan akan musnah jua
Ketika Nur Muhammad dan ciptaanNya Musnah, maka yang ada hanyalah AKU, Proses Menggulung Nur Muhammad dan Empat Unsur inilah yang disebut sebagai Ilmu Kesaksian atau Perjalanan Rasa Menuju Tuhannya
Tubuh Manusia mengandung Empat Unsur Yaitu Api, Angin, Air, dan Tanah, dan juga Unsur lainnya yang terdiri dari :
1. Alam Jisim atau Jasmani
2. Alam Jabarut atau Alam keinginan dari yang buruk sampai yang luhur
3. Alam Malakut berwujud pikiran atau kreasi manusia
4. Alam Malakut berwujud Akal budi atau kecerdasan manusia
5. Alam Arwah terdiri dari Jiwa dan Roh-Roh
6. Alam Mitsal terdiri dari Nur Muhammad
7. Allah

Ke 7 phase atau wasilah itu harus digulung dengan menggunakan nafas-mu sebagai tali penghubung dari Alam satu ke alam yang lain
"Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu.
Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya agar kamu mendapat petunjuk"
(Q.S. Ali Imron ayat 103)

Seperti Rasullullah lakukan, proses penggulungan berada di dalam gerakan nafas atau sholat
1. Nafas masuk, atau Berdiri kalau didalam Sholat, atau ALIF, merupakan Unsur Angin, dan rasa berdiri harus lenyap atau digulung ketika sedang menarik Nafas atau Sholat
2. Nafas keluar, atau Ruku kalau didalam Sholat, atau HA, merupakan Unsur Api, dan rasa ruku pun harus lenyap atau digulung
3. Nafas tertahan, atau Sujud kalau didalam Sholat, atau MIM, merupakan Unsur Tanah, dan rasa sujudpun harus lenyap atau digulung
4. Nafas lenyap, atau Duduk, atau Atahiyat didalam Sholat, atau DAL, merupakan Unsur Air, dan rasa duduk pun harus lenyap atau digulung.
Maka Solat yang benar adalah apabila Nur Muhammad yang merupakan gabungan dari ALIF HA MIM dan DAL (Ahmad) yang menjadi sumber terciptanya Empat Unsur bumi langit adalah benar benar harus Fana' atau Tiada atau Nafi sehingga di dalam Sholat atau menarik Nafas engkau akan menemuiNya, Lakukanlah Sholat atau menarik Nafas secara berulang ulang sehingga engkau benar-benar tidak merasakan Empat Unsur diatas, seperti yang dilakukan oleh Rasullullah SAW.
Jasad itu bertalikan budi,
Budi bertalikan nafsu,
Nafsu bertalikan kemauan,
Kemauan bertalikan sukma,
Sukma bertalikan rasa,
Rasa bertalikan cipta,
Cipta bertalikan penguasa,
Penguasa bertalikan yang maha kuasa,
Dzatullah meretas menjadi hayyu dhaim,
Hayyu Dhaim meretas menjadi nurullah,
Nurullah meretas menjadi sirullah,
Sirullah meretas menjadi Ruhullah.

Maka inilah amalan sebelum engkau melakukan sholat atau menarik nafas,
maka bacalah :
"ROBBANA ATMIM LANAA NUURONAA YAA NUURU YAA KATSIIRU YAA MUNTAHA"

dibaca 10 kali sebelum engkau menarik nafas, jika engkau fokus dengan pernapasan-Mu maka engkau akan lenyap
fadilahnya :
-terpancarnya aura
-terpancarnya cahaya tubuh
-wajahnya bercahaya
-mempunyai daya simpatik,
karismatik, pesona, pengasihan dll,

SIAPA YANG BELUM MERASA MAKA DIA TIDAK AKAN TAHU, BAGAIMANA MAU TAHU KALAU DIA TIDAK MERASA.
Semoga bermanfaat...

Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan