Skip to main content

HAKIKAT HAJI ATAU HAJAT

HAKIKAT HAJI ATAU HAJAT
Haji bukan mutlak punya agama islam, karena sebelum nabi muhammad, nabi-nabi yang terdahulu juga melakukan haji, disini haji mempunyai arti sebagai napak tilas atau mengenang kembali perjalanan manusia (diri kita) pada masa lalu yaitu :

Napak tilas untuk mengenang pertemuan nabi adam dengan siti hawa, diceritakan siti hawa berjumpa kembali dengan nabi adam di bukit safa dan marwa semenjak mereka diturunkan dari surga, kemudian setelah berjumpa siti hawa meminta kepada nabi adam untuk mengulang saat-saat mereka menikmati kenikmatan berada di surga dulu maka diajaklah ke bukit rahman yang ada di padang arafah dan seterusnya, dan seterusnya...
Napak tilas untuk mengenang pertemuan kita dengan saudara rahasia kita di dalam kandungan ibu (alam shagir), karena dulu kita bersama saudara rahasia kita saling kenal, bermain bersama, tapi semenjak putus tali silaturahim (digunting tali pusar waktu kita bayi) maka saudara rahasia kita menjadi gaib, tapi saat-saat terakhir sebelum kita akan hadir dimuka bumi saudara rahasia kita mengajak kita untuk mengenali tempat-tempat dimana kita bisa berjumpa kembali dengannya, inilah yang mau kita buktikan disana.
Napak tilas isra miraj nabi Muhammad mulai dari madinatul munawarah, makatul mukarramah, aqsatul mukassafa, baitul atik, baitul muqadis, baitul arsila sampai ke arash bertemu dengan Allah hingga balik lagi ke madinatul munawarrah atau kalau dalam dimensi yang lain kita sendiri pernah melakukan miraj makrifatullah di alam kandungan bapak (alam gaib) dan miraj awal di alam kandungan ibu (alam shagir) ini yang mau kita ulangi lagi disana.
Inilah hakekat dari haji, oleh karenanya wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu ini sebelum melakukan pembuktian disana dan belajarlah pada guru-guru yang mursyid dan berpengalaman karena mereka bisa melintasi jarak dan waktu untuk sampai kesana (bukan belajar manasik haji)
Sebagaimana kita ketahui haji di wajibkan bagi yang mampu (menguasai ilmunya) ini adalah panggilan (undangan) dan siapa-siapa yang diundang harus bertemu dengan orang yang mengundang.
Disana disebut sebagai tanah haram karena itu hakekat dari NYAWA = BAQA = AKHIRAT, dalam dimensi ini apa saja yang gaib bisa terlihat, akhirat mempunyai arti "PEMBALASAN" untuk pensucian diri, inilah kampung akhirat, disinilah rumah kita (baitullah), Sedangkan diluar tanah itu disebut tanah halal JASAD = FANA = DUNIA.
Rukun haji seperti, tawaf, sa'i, wukuf, ada dalam diri manusia, begitu juga baitullah, hajar aswat, dll sudah tersedia dalam diri tinggal kita menggunakan saja, yang bisa menggunakan hanya orang yang sudah berumah tangga oleh karenanya rumah tangga disebut haji kecil.
Mengapa orang yang belum berumah tangga jika ke haji disebut haji sunah?
Mengapa wanita tidak di haruskan mencium hajar aswat?
Ini menunjukan kesamaan maksud dari rukun haji dengan pelaksanaan dalam berumah tangga, Yang membedakan haji dengan umroh adalah wukuf, karena inti haji ada di wukuf, dalam wukuf ada hal yang maha penting yang akan terjadi, tapi ini hanya bisa di dapat bagi mereka yang sudah maqom atau yang memang mendapatkan hidayah untuk bisa menyaksikannya.

Dari kata arafah (mengenal) mengisaratkan ditempat ini kita akan mengenal, bertemu dengan tuan rumah yang telah mengundang kita untuk hadir
RENUNGAN :
Baitullah selama 24 jam setiap harinya tidak pernah sepi dari orang-orang yang bertawaf, sekali dalam setahun yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah diarahkan semua orang untuk menuju ke padang arafah meninggalkan baitullah, pada kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengganti kiswah, sementara mereka yang di arafah duduk-duduk mulai dari fajar hingga petang, di atas padang arafah ada jabal rahman (bapak) yang di atas bukit ada tugu besar putih (kelamin laki-laki) mengarah ke jabal rahim baitullah yang sedang di buka bajunya (kiswah) dalam baitullah ada hajar aswat (kelamin perempuan) dan seterusnya

Hal-hal ini kita kaitkan dengan hubungan badan, Nabi mengatakan “haji = wukuf di arafah” selalu tanggal 9 dzulhijjah, semua disuruh duduk (menunggu) tuan rumah mau datang, siapa yang bisa menemukan, "AKU SEMBUNYI DITEMPAT YANG TERANG"
jam 12 tengah Matahari persis diatas kepala, panas tak terkira, semua di perintah untuk masuk ke tenda… Sekejap saja … disini anugrah itu diberikan …. Nikmat … nikmatnya penyaksian.. tak bisa diungkapkan dengan kata-kata...

Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

PUNCAK TERTINGGI

PUNCAK TERTINGGI Puncak tertinggi adalah mengenal Allah. Allah itu Ada, dan untuk mencari yang "Ada" seseorang salik itu perlu mati yakni "mati sebelum mati" dengan itu tidaklah ia asyik dengan angan-angan kosong dan khayalan saja. Salik dan dunia ini hanya wujud dalam fikiran. bagaimana pun ia tiada hakikat-nya. kedua-duanya semata-mata KOSONG. Sesuatu yang kosong tidak dapat menyampaikan kepada yang Ada. Oleh karena itu mencari yang Ada, daripada sesuatu yang tidak ada. adalah sesuatu yang sia-sia. Karena yang tidak ada tidak berupaya menzahirkan yang Ada. Sebalik-nya Yang "Ada" lah yang mewujudkan sgala sesuatu "yang tidak ada" Harus KOSONG kepada yang ADA, karna Dzat yang ghaib lagi ghaib itu selama-lamanya tidak akan ada kenyataan-nya, akan tetapi ada penzahiran sifat-sifatNya, terutama-nya kepada salik yang mukmin, yakni salik yang mengenal-nya. Si salik hanya menjadi pernyataan tajali Dzat yang ghaibul ghaib. Da

RAHMAN DAN RAHIM-NYA

RAHMAN DAN RAHIM-NYA "BA" itu adalah huruf yang membentuk mangkok, di mana titik pertama permulaan di namakan "AR-RAHMAN", dan di sinilah yang di namakan "KUN" Kun artinya jadilah, dan adapun titik terakhir di namakan "AR-RAHIM", dan inilah yang di namakan "FAYAKUN), yang artinya maka terjadilah. Kembali bilamana titik pertama yang mengawali-nya mempunyai sifat rahman dan titik akhir-nya adalah sifat RAHIM-NYA maka di katakan itu kebenaran bahkan melampaui kebenaran itu, Lalu kenapa yang buruk itu sering kita kaitkan dengan Allah padahal RAHMAN dan RAHIM itu bukanlah sesuatu yang buruk Perlu di sadari dari huruf ALIF GHAIB menyatakan diri pada huruf ALIF NYATA (jasad), itu merupakan cerita Allah, bagaimana Allah menciptakan manusia menjadi khalifah di bumi dengan bermodalkan hati sebagai tempat menampung ilmu Allah Ke kanan ia bersifat RAHMAN Ke kiri ia bersifat RAHIM Ke atas ia BERHABLU MINALLAH Ke bawah ia BERHABLU