Skip to main content

MAKRIFATUN NAFS

MAKRIFATUN NAFS
Memahami ilmu Ma'rifatullah kita harus memulainya dari ma'rifatun nafs terlebih dahulu barulah naik ketingkat pemahaman ma'rifatullah, terkadang ada diantara kita ingin belajar ma'rifatullah tanpa memulai pemahaman terlebih dahulu tentang hakikat diri (ma'rifatun nafs) akhirnya dia tidak akan menemukan apa-apa kecuali kebingungan dan kerancuan dalam pikiran, mustahil ada seseorang bisa memahami ma'rifatullah sebelum memahami dirinya dalam tingkat Ma'rifatunnafs terlebih dahulu.

Firman Allah : "Ya muhammad kenalilah diri kamu sebelum engkau mengenali Aku dengan sebenar-benar mengenal diri. ya muhammad Aku jadikan baharu alam ini karena engkau dan Aku jadikan engkau karena Aku maka engkau inilah sebenar-benar Rahasia Aku"
Ma'rifatunnafs dan Ma'rifatullah dimulai dengan memahami sifat 20 yang ada pada haq Allah dan yang ada pada diri.
Sifat dua puluh bagi Allah :
-Sifat Nafsiah > Wujud
-Sifat Salbiah > Qidam, Baqa’, Mukhalafatulilhawadis, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniah.

-Sifat Ma’aniy: Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
-Sifat Ma’nawiyah: Qodirun, Muridun, Alimun, Hayun, Sami’un, Bashirun, Mutakalimun.
*Ahdat itu ALLAH
(Dzat yang rahman dan rahim)
*Wahdat itu MUHAMMAD
(ruh idhafi)
*Wahidiat itu ADAM (jasad),

~Hakekat Allah hidup tiada mati Hakekat Muhammad Haq diri Allah Hakekat Adam tiada diriku Allah yang ada.
~Sifat dua puluh yang ada pada diri kita :
-Wujud = Tubuh kita,
-Qidam = Daging kita,
-Baqa’ =Tulang kita,
-Mukhalafatu lilhawadis = Urat kita,
-Qiyamuhu Binafsihi = Dzat dan Sifat kita,
-Wahdaniah = Hati kita,
-Qudrat = Kaki kita,
-Iradat = Sumsum kita,
-Ilmu = Pengetahuan kita,
-Hayat = Hidup kita,
-Sama’ = Telinga kita,
-Bashar = Mata kita,
-Kalam = Lidah kita,
-Qodirun = Sulbi kita,
-Muridun = Otak kita,
-Alimun = Jantung kita,
-Hayyun = Darah kita yang hidup,
-Sami’un = Empedu kita,
-Bashirun = Limpa kita,
-Mutakallimun = Lidah kita.

~Sifat dua puluh menjadi Diri sebenarnya diri :
1) Wujud » jasad insan SifatKU menjadi tanggungan didalam dunia.
2) Qidam » Ruh Jasmani kulitKU meliputi sekalian alam.
3) Baqa' » Ruh Ruhani dagingKU tanggungan rahsia didalam diri.
4) Mukhallafatuhu Lil Hawadith } Ruh Nabati darahKU meliputi alam diri.
5) Binafsihi » Ruh Insani nafasKU jadi ucapan didalam diri.
6) Wahdaniat » Ruh Rabbani hatiKU jadi ilmu didalam diri.
7) Qudrat » Ruh Qudus urat putihKU yang tidak berdarah berjalan disetiap diri.
8) Iradat » Ruh Kahfi tulangKU asal jadi kekuatan alam sendiri.
9) Ilmu » Ruh Idhafi asal mula jadi nyata didalam cermin Haq diri.
10) Hayat » Ruh Nurani uratKU yg meliputi tubuh aku yang hidup sendiri.
11) Sama' » besi Kursani pendengaranku asal semula jadi sekalian alam diri.
12) Bashar » pancaran Manikam kalam AKU berkata-kata dengan sendiri.
13) Kalam » Ruh mutu Manikam menzahirkan perkataan diri di alam dunia.
14) Qadirun » Wujud Manikam tali RuhKU Kunhi Dzat dengan sifatKU.
15) Muridun » Ilmu Allah badanku asal mula jadi Kalimah didalam diri.
16) Alimun » Derajat Àllah kebesaranKU asal mula jadi duduk didalam otak yang putih.
17) Hayyun » suci kalimah AKU asal mula jadi alam diriku.
18) Samiun » Dzat Sifat Wahdah didalam kalimah iman diriku.
19) Bashirun » Rahsia nyawa dengan badan Wahidah bersama Dzat dan badan tidak bercerai dunia akhirat.
20) Mutakkalimun » Ghaib didalam ka'bah Arasy yang putih didalam kalimah Ma'rifatullah.

Jadi yang dikatakan "Rahasia Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “QALA” yaitu ;
Wujud, Qidam, Baqa', Mukhallafatuhu Lil Hawadith, Qiyamuhu Ta'ala Binafsihi.

Dan yang dikatakan "Nyawa Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Enam Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ILAHA“ yaitu ;
Sama', Bashar, Qalam, Sami'un, Bashirun, Mutakallimun.

Dan yang dikatakan "Hati Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Empat Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ILLA“ yaitu ;
Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat.

Dan terakhir yang dikatakan "Tubuh Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ALLAH“ yaitu ;
Qadirun, Muridun, Alimun, Raji'un Wahdaniat.

Salam Rahayu🙏

Comments

Popular posts from this blog

CAHAYA DIATAS CAHAYA

CAHAYA DIATAS CAHAYA HATI mu adalah sebuah CERMIN yang mengkilap... Engkau harus menggosoknya bersih dari debu yang berkumpul menutupi diatasnya, agar dapat memantulkan CAHAYA dari RAHASIA ILAAHI. -Ketika Cahaya (NUR) ALLAH mulai bersinar didalam HATI mu, maka PELITA HATI akan menjadi bercahaya... -Kemudian didalam HATI itu, sorotan cahaya PENEMUAN ILAAHI akan muncul... -Kemudian PELITA KEBIJAKAN akan bercahaya oleh dirinya sendiri... -Jika cahaya dari rahasia-rahasia ILAAHI telah BERSINAR, maka langit malam (kegelapan) rahasia-rahasia itu akan menyala terang dengan ribuan bintang-bintang... Jika pelita dari rahasia-rahasia ILAAHI dinyalakan didalam BATHIN mu maka (pelita rahasia) yang lain akan segera datang secara sekaligus maupun sedikit demi sedikit Langit gelap (kebodohan) akan bercahaya oleh kehadiran ILAAHI dan KEDAMAIAN serta KEINDAHAN bulan purnama akan muncul dari cakrawala memancarkan "CAHAYA DIATAS CAHAYA" Kemudian engkau akan melihat

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid

DZIKIR NAFAS

DZIKIR NAFAS Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah tatacara untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.. Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan melihat Wajah-Nya  di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada kesempatan Rasulullah SAW bersabda : "Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama" (HR. Al-Bukhari) Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu, Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT, "Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka melihat" (QS. Al-Qiyamah : 22-23) Syekh Abdul Qadir Al-Jailan