Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

*Merawat Jiwa Yang KOSONG*

*Merawat Jiwa Yang KOSONG* Bagaimana cara untuk mengisi jiwa yang kosong? Ketahuilah setiap penyakit ada penawarnya, Insyaallah. Jiwa yang kosong boleh diubati apabila kita melakukan perkara yang sudah diajar di dalam Islam seperti; #1- Niat Ikhlas Kerana Allah *Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Sesungguhnya bumiKu adalah luas (untuk kamu bebas beribadat); oleh itu, (di mana sahaja kamu dapat berbuat demikian) maka hendaklah kamu ikhlaskan ibadat kamu kepadaKu.”Surah Al-Ankabut: 56* Ikhlaskan hati kerana Allah. Dilakukan segala perkerjaan adalah kerana Allah bukan kerana manusia. Dihina, dikutuk, dan diuji tidak merasa kecewa. Jiwa kosong menjelma kerana niat bukan kerana Allah. 2- Perbanyakkan Beristighfar *Dan Dia lah Tuhan yang menerima taubat dari hamba-hambaNya (yang bertaubat) serta memaafkan kejahatan-kejahatan (yang mereka lakukan); dan Ia mengetahui akan apa yang kamu semua kerjakan.”Surah Ash-Shura: 25* Daripada Abdullah bin Mas’ud R.A., Nabi S.A.W bersa

AL-QUR'AN bukan saja sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi ini

AL-QUR'AN bukan saja sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi ini, berupa buku atau benda mati yang berisi petunjuk untuk menjelaskan tentang Al-qur'an yang hidup yang ada pada diri manusia, berbicara tentang manusia, berbicara tentang alam semesta, berbicara tentang Tuhan, karena ini semua kait-terkait dan saling berhubungan. Jadi Al-qur'an yang hiduplah yang harus kita tanamkan dalam dada bukan al-qur'an yang berupa buku yang kita persoalkan, dalam Al-qu r'an ada Al-qur'an artinya Alqur'an tidak bisa di artikan secara harfiahnya saja, ada Al-qur'an yang tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mendapatkan hidayah. Kalau saja ilmu Al-qur'an ini tertulis dan bisa dibaca maka semua orang hanya cukup dengan membaca sudah pasti memahami ilmunya, tapi lain teori lain prakteknya karena dalam praktek kita akan mendapatkan teori yang baru, inilah yang dimaksudkan dengan Alqur'an yang hilang tersebut yang harus k

MAKRIFATUN NAFS

MAKRIFATUN NAFS Memahami ilmu Ma'rifatullah kita harus memulainya dari ma'rifatun nafs terlebih dahulu barulah naik ketingkat pemahaman ma'rifatullah, terkadang ada diantara kita ingin belajar ma'rifatullah tanpa memulai pemahaman terlebih dahulu tentang hakikat diri (ma'rifatun nafs) akhirnya dia tidak akan menemukan apa-apa kecuali kebingungan dan kerancuan dalam pikiran, mustahil ada seseorang bisa memahami ma'rifatullah sebelum memahami dirinya dalam tingkat Ma'rifatunnafs terlebih dahulu. Firman Allah : "Ya muhammad kenalilah diri kamu sebelum engkau mengenali Aku dengan sebenar-benar mengenal diri. ya muhammad Aku jadikan baharu alam ini karena engkau dan Aku jadikan engkau karena Aku maka engkau inilah sebenar-benar Rahasia Aku" Ma'rifatunnafs dan Ma'rifatullah dimulai dengan memahami sifat 20 yang ada pada haq Allah dan yang ada pada diri. Sifat dua puluh bagi Allah : -Sifat Nafsiah > Wujud -Sifat Salbiah >

HAKIKAT HAJI ATAU HAJAT

HAKIKAT HAJI ATAU HAJAT Haji bukan mutlak punya agama islam, karena sebelum nabi muhammad, nabi-nabi yang terdahulu juga melakukan haji, disini haji mempunyai arti sebagai napak tilas atau mengenang kembali perjalanan manusia (diri kita) pada masa lalu yaitu : Napak tilas untuk mengenang pertemuan nabi adam dengan siti hawa, diceritakan siti hawa berjumpa kembali dengan nabi adam di bukit safa dan marwa semenjak mereka diturunkan dari surga, kemudian setelah berjumpa siti hawa meminta kepada nabi adam untuk mengulang saat-saat mereka menikmati kenikmatan berada di surga dulu maka diajaklah ke bukit rahman yang ada di padang arafah dan seterusnya, dan seterusnya... Napak tilas untuk mengenang pertemuan kita dengan saudara rahasia kita di dalam kandungan ibu (alam shagir), karena dulu kita bersama saudara rahasia kita saling kenal, bermain bersama, tapi semenjak putus tali silaturahim (digunting tali pusar waktu kita bayi) maka saudara rahasia kita menjadi gaib, tapi saat-saa

Aku telah dapat merasakan berdiri

Aku telah dapat merasakan berdiri pada "Badan" -Aku telah dapat merasakan berdiri pada "Diri" -Dan sekarang aku akan berdiri pada "A"-ku. Dengan berdiri pada "A" dari-ku, maka dapat kuketahui dan dapat pula kukatakan bahwa "Jalannya memusat" suatu perjalanan menuju ke "Pusat dari segala pusat" yaitu kepada Tuhan yang disebut Allah. Pada badan,,,ada dua jalan Yaitu satu di kiri satu dikanan Pada diri ada pula dua jalan Yaitu satu buruk satu lagi baik Pada-Nya (A-ku) hanya ada satu jalan. Yaitu pada jalan Allah. Dan pada hematku jalan yang sebaik-baiknya yang akan kupakai ialah jalan tengah,yaitu "Jalan diri yang berisi" "Isi yang datang dari "A-ku" "A"-ku yang datang dari Allah" Ya Muya Allah.... Clening Cahaya Allah... Cipta........................... Pangabaran Rasulluloh

Jalan-Ku adalah jalan para pemberani.

Jalan-Ku adalah jalan para pemberani. Hanya bisa dilalui oleh para pemberani. Kalau engkau penakut,,,lebih baik berhenti disini saja. Usah lanjutkan perjalanan ini... Karena engkau pasti akan gagal!. Tapi jika engkau keluar dari jalan ini... Pasti engkau menjadi budaknya dunia dan hawa nafsu.Terpatri dan terpenjara di dalamnya. Jalan-Ku jalan kemenangan Kemenangan adalah keberanian Berani menerima suratan ilahi dan menggenggamnya. Lalu membawanya melangkah melintasi matahari. Berjalan pada jalan-Ku berati engkau beserta-Ku. Karna saat itu Aku keluar,,,engkau kedalam Turutilah Jalan-Ku jangan jalan-mu Asalamualaikum... Salam rahayu 🙏

Qalbun Salim Bil Makrifatillah

Qalbun Salim Bil Makrifatillah Makrifatullah : Jalan Keselamatan Diri Dunia Akhirat Firman Allah dalam surah (az-Zumar:9) "Adakah sama orang jahil dengan orang yang berilmu?" "Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguhmenuju Rabbmu, maka kamu pasti akan menemui-Nya." (QS. Al Insyiqaq: 6) "Hari yang padanya harta benda dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu apapun, Kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera ; (Asy-Syu'araa [26] : 88 - 89) Menurut ahli Tasawuf, berilmu yang dimaksudkan di sini ialah Ilmu Makrifatullah. Inilah ilmu yang paling utama dan penyelamat bagi manusia. Mengenal Allah secara ilmu dzahir adalah sebagai pengenalan awal kepada diriNya sedangkan pengenalan melalui cahaya hati (batin) adalah pengenalan yang hakiki. Hati yang bersih akan tersingkap baginya pelbagai rahasia ketuhanan. Semakin ia bersih, semakin memancarla

MENGENAL TUJUH MAQOM LATIFAH

MENGENAL TUJUH MAQOM LATIFAH Al-Imam Muhammad Al-Ghazali Dalam Kitab Ihya Ulumudin Juz 3 Telah Membahagikan Nafsu Dalam 7 Tingkatan Yang Dikenal Dengan Istilah "Marotibun-Nafsi" Tempat-tempat dimana nafsu Ini bersemayam dalam dunia sufi niasa dinamakan sebagai "Lathifah", yaitu sebuah titik halus dalam diri kita yang keberadaannya tersebar pada tubuh kita... (1) Nafsu Ammarah : Tempatnya Adalah "Ash-Shodru" Artinya DADA. Adapun Pasukan-Pasukannya Sebagai Berikut : 1. Al-Bukhlu Artinya Kikir Atau Bakhil 2. Al-Hirsh Artinya Tamak Atau Rakus 3. Al-Hasad Artinya Hasad 4. Al-Jahl Artinya Bodoh 5. Al-Kibr Artinya Sombong 6. Asy-Syahwat Artinya Keinginan Duniawi (2) Nafsu Lawwamah : Tempatnya Adalah "Al-Qolbu" Artinya HATI Tepatnya dua jari di bawah dada kiri. Adapun Pasukan-Pasukannya Sebagai Berikut : 1. Al-Laum Artinya Mencela 2. Al-Hawa Artinya Bersenang-Senang 3. Al-Makr Artinya Menipu 4. Al-'Ujb

ALLAH DAN ALAM INSAN = AHAD

ALLAH DAN ALAM INSAN = AHAD Setelah Allah menciptakan Adam, lalu segala Alam Dia pindahkan ke Adam agar mudah mengerjakan Pentajallian diriNya. Berikutnya, yang Dia sebut sebagai anak cucu Adam, dan semuanya bekerja dari dalam diri Adam.. 1. Inilah Awal kosong Yaitu Awal Alam Insan yang disebut Alam Ahad atau Alam Dzat atau Alam Ghaibul Ghaib atau Alam La Ta'yun, yang bagiNya belum berawal, belum berakhir, belum berdzahir dan belum berbatin, Dia hidup dengan sendiriNya tanpa ada yang menghidupkan Nya, dan Dia memuji diriNya sendiri : HU.. HU.. HU.. Apa itu Alam kosong, Yaitu suatu bagian khusus di dalam jantung. 2. Lalu Dia di dalam kosong itu bertajalli menjadi titik satu atau Nuktah satu, Dia disebut Alam Wahdah atau Alam La Ta'yun Awal atau Alam Nur Dzat, titik satu itu yaitu tik atau tikkullah atau detak jantung. Di dalam jantung yang Dia memuji diriNya : HU AH 3. Lalu Dia yang bertajalli menjadi titik satu di dalam kosong itu bertajalli lagi menjadi titi

DIANTARA NAFI DAN ISBAT

DIANTARA NAFI DAN ISBAT Wahai Diri, ketahuilah bahwa Zikir LAA ILLAAHA ILLALLAH adalah Zikir Isbat, sedangkan yang dikatakan Nafi itu adalah dengan Engkau Menafikan diri Zahirmu ini tidak mempunyai hak atas sesuatu kecuali nyatanya hak Allah semata-mata LA HAYYUN, LA ILMU, LA SAMIUN, LA BASHIRUN, LA KADIRUN, LA MURIDUN, LA MUTTAKALLIMUN itu untukmu, BILHAKKI ILLALLAH karena semuanya Hak Allah semata-mata bukan hakmu Berawal LA itu adalah Nafi bagi Diri Zahirmu dengan satu pegangan Tubuh Zahir ini bukan Tubuh Engkau kecuali di Isbatkan dengan ILLA Yaitu menyatakan dengan suatu pegangan penyaksian yang mutlak bahwa yang Wujud pada Diri Zahirmu ini adalah yang Mengisbatkan kepada ILLALLAH Jadi bila dikatakan ILLALLAH berarti Engkau menyatakan dengan satu penyaksian yang mutlak bahwa diri batinmu itu adalah hanya Allah semata-mata Adapun Zikir ALLAH adalah Zikir Asma' dan sesungguhnya yang dikatakan zikir Asma' itu adalah karena nama ALLAH yang ber-Sifat dan ber-Dzat itu

KELAMBU DIRI

KELAMBU DIRI Wahai diri Kembalilah Ke Langit, Setiap saat sebuah seruan dari langit menyapa inti jiwa mu, Sampai kapan engkau melekat ke bumi, seperti buih, maka Naiklah ke langit Jiwamu yang berat tetap lekat menempel bagai buih, hanya jika dimurnikan ia dapat mengalir ke atas, Jika engkau tidak terus-menerus mengaduk tanah-liat, air itu akan perlahan menjernih, dan buihnya bercahaya, maka sakit jiwa mu itu akan terobati Seperti obor, hanya lebih banyak asapnya daripada apinya, asapnya menyebar kesana kemari, sehingga ruang di dalam jasmani mu, tempat jiwa mu terpenjara, tidak lagi bersinar, Jika engkau hilangkan asapnya, kau dapat nikmati kembali nyala api obor, tempat mu di semesta ini, dan semesta-semesta mendatang, akan terang oleh cahaya mu itu Jika kau menatap pada air yang keruh, tak kelihatan disitu rembulan atau langit, matahari dan rembulan menghilang ketika kegelapan menyelimuti udara, dari utara angin bertiup menyibak udara hingga jernih, datangnya pada fajar har

AKU ADALAH AKU

AKU ADALAH AKU Orang yang tahu hakekat dan makrifat, sedikitpun tidak ada yang meninggalkan Syariat, namun yang meninggalkan Syariat, hanya prasangka-prasangka orang yang tidak mengetahui Hakekat saja, Dalam kondisi apapun Syariat tidak bisa ditinggalkan, karena syariat adalah pondasi segalanya, Syariat itu adalah Tubuhku, Tharikat itu adalah Hatiku, Hakikat itu adalah Nyawaku, Ma'rifat itu adalah Rahasiaku Karena AKU itu adalah hakekat ESA, AKU itu adalah puncak IKLHAS, AKU itu adalah ALLAH, AKU itu yang telah Mengesakan Aku dalam AKU, AKU itu adalah EsaNya, AKU itu adalah DzatNya, AKU itu adalah HakekatNya, AKU itu adalah DiriNya, AKU itu adalah DIA, AKU itu adalah ALLAH, ALLAH itu adalah AKU Esaku itu bukan satu, Esaku itu bukan bilangan, Esaku itu bukan tunggal, Esaku itu bukan jumlah, Esaku itu bukan kata, Esaku itu bukan termaknai, Esaku itu bukan dimaknai, Esaku itu adalah AKU, AKU hanya AKU.

Takkala kurenungi pribadi-ku

Takkala kurenungi pribadi-ku, lalu "Aku" membuat pemecahan sendiri "A-ku"- "badan-ku"- "Diri-ku" Jika diambil dari huruf Al'quran adalah "A-na". Namun terdiri dari tiga huruf yaitu: 1.Alif (Al-haqqu minallah), yakni yang Haq dari Allah (Nugrah Allah) 2.Nun dan Alif (Nurulloh) Dapat saja diselaraskan antara "A-na" dengan "A-ku" "A" datang daripada Allah "Ku" Badan dijadikan dari tanah,Diri mendatang kemudian, yang merupakan "Cholqun-Achor" Mula pertama aku dijadikan sampai berupa dan bertampan dan berwujud oleh Yang Maha Kuasa, dijadikan dari tanah itulah Badan-ku. Itulah pengertian "Lembaga Adam. Yang kemudian ditiupkan kedalamnya (dalam batang tubuh) akan "Ruh". Yang meniupkan Tuhan, maka ter-Diri-lah "A-ku". Yang mendirikan Allah, dan ber-Diri-lah "A-ku" dengan sendirinya. Dengan adanya "Aku" maka hid